470garbage Green Spot, dari Sampah untuk Membangun Kemandirian Masyarakat 
Latar Belakang
Sampah sering diartikan sebagai barang buangan dari segala kegiatan manusia yang sudah dianggap tidak berguna lagi. Secara sederhana, sampah dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Umumnya sampah berasal dari perumahan dan pasar. Sampah akan menjadi masalah serius untuk daerah yang padat penduduknya. Hal ini dapat terjadi karena volume sampah yang sangat besar sehingga melebihi kapasitas daya tampung tempat pembuangan sampah akhir (TPA); pengelolaan sampah dirasa tidak memberikan dampak positif kepada lingkungan; serta kurangnya dukungan kebijakan dari pemerintah, terutama dalam memanfaatkan produk sampingan dari sampah sehingga menyebabkan menumpuknya sampah tersebut di tempat pembuangan akhir (TPA). Permasalahan sampah merupakan masalah kultural di mana dampaknya berpengaruh terhadap berbagai sisi kehidupan, terutama di kota-kota besar.
Sampah sebagai barang yang memiliki nilai tidak seharusnya diperlakukan sebagai barang yang menjijikan, melainkan harus dapat dimanfaatkan sebagai bahan mentah atau bahan yang berguna lainnya. Pengolahan sampah harus dilakukan dengan efisien dan efektif, yaitu sedekat mungkin dengan sumbernya, seperti pasar, sekolah, maupun rumah tangga. Sampah merupakan sumber daya alam yang sangat besar, apabila kita dapat memanfaatkannya dengan baik.
Sampah tidak akan berpisah dengan keberadaan masyarakat. Pengaruh sampah baik positif maupun negatif akan kembali juga kepada masyarakat. Hal ini tentu pengelolaan yang baik dengan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan ini. Pengelolaan ini juga harus sekaligus meningkatkan kemandirian masyarakat. Green Spot merupakan wirausaha yang berusaha menyelesaikan permasalahan sampah ini.
Strategi Pengelolaan dan Pemasaran
Tempat usaha dari wirausaha ini terletak di Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Hal ini tentu mempertimbangkan tim yang semuanya masih berkuliah yaitu kedekatan dengan kampus. Selanjutnya, masyarakat yang dilibatkan dalam usaha ini adalah masyarakat kelurahan Kalisegoro, sebuah kelurahan yang tidak jauh dari kampus Universitas Negeri Semarang.
Sampah diperoleh dengan mengumpulkan dari pedagang, dan masyarakat.  Selanjutnya sampah ini dikelola oleh tim dan masyarakat. Tim selain memandu masyarakat juga sekaligus bertugas untuk memperluas jaringan. Produk akan dipasarkan langsung oleh masyarakat melalui toko-toko, di kantor, dan bazar. Pemasaran juga dilakukan dengan menggunakan media website. Adapun produk-produk yang dihasilkan meliputi gantungan kunci, dompet, serta kerajinan tangan kreatif masyarakat lainnya.
Peran serta masyarakat sangat penting dalam bisnis ini. Kita tidak sedang mengembangkan bisnis sendirian, tetapi kita juga sedang mengembangkan kemandirian masyarakat. Diharapkan dengan adanya bisnis ini penghasilan masyarakat bisa meningkat serta bisa lebih produktif. Selain itu, bisnis ini harapannya mampu mengurangi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan sampah.
*http://the-marketeers.com