Latar Belakang
Sampah sering diartikan sebagai barang buangan dari segala kegiatan manusia yang sudah dianggap tidak berguna lagi. Secara sederhana, sampah dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Umumnya
sampah berasal dari perumahan dan pasar. Sampah akan menjadi masalah
serius untuk daerah yang padat penduduknya. Hal ini dapat terjadi karena
volume sampah yang sangat besar sehingga melebihi kapasitas daya tampung tempat pembuangan sampah akhir (TPA); pengelolaan sampah dirasa tidak memberikan dampak positif kepada lingkungan; serta kurangnya dukungan kebijakan dari pemerintah, terutama dalam memanfaatkan produk sampingan dari sampah sehingga menyebabkan menumpuknya sampah tersebut di tempat pembuangan akhir (TPA). Permasalahan sampah merupakan masalah kultural di mana dampaknya berpengaruh terhadap berbagai sisi kehidupan, terutama di kota-kota besar.
Sampah
sebagai barang yang memiliki nilai tidak seharusnya diperlakukan
sebagai barang yang menjijikan, melainkan harus dapat dimanfaatkan
sebagai bahan mentah atau bahan yang berguna lainnya. Pengolahan sampah
harus dilakukan dengan efisien dan efektif, yaitu sedekat mungkin dengan
sumbernya, seperti pasar, sekolah, maupun rumah tangga. Sampah
merupakan sumber daya alam yang sangat besar, apabila kita dapat
memanfaatkannya dengan baik.
Sampah
tidak akan berpisah dengan keberadaan masyarakat. Pengaruh sampah baik
positif maupun negatif akan kembali juga kepada masyarakat. Hal ini
tentu pengelolaan yang baik dengan melibatkan masyarakat dalam
pengelolaan ini. Pengelolaan ini juga harus sekaligus meningkatkan
kemandirian masyarakat. Green Spot merupakan wirausaha yang berusaha
menyelesaikan permasalahan sampah ini.
Strategi Pengelolaan dan Pemasaran
Tempat
usaha dari wirausaha ini terletak di Kelurahan Sekaran, Kecamatan
Gunungpati, Kota Semarang. Hal ini tentu mempertimbangkan tim yang
semuanya masih berkuliah yaitu kedekatan dengan kampus. Selanjutnya,
masyarakat yang dilibatkan dalam usaha ini adalah masyarakat kelurahan
Kalisegoro, sebuah kelurahan yang tidak jauh dari kampus Universitas
Negeri Semarang.
Sampah
diperoleh dengan mengumpulkan dari pedagang, dan masyarakat.
Selanjutnya sampah ini dikelola oleh tim dan masyarakat. Tim selain
memandu masyarakat juga sekaligus bertugas untuk memperluas jaringan.
Produk akan dipasarkan langsung oleh masyarakat melalui toko-toko, di
kantor, dan bazar. Pemasaran juga dilakukan dengan menggunakan media
website. Adapun produk-produk yang dihasilkan meliputi gantungan kunci,
dompet, serta kerajinan tangan kreatif masyarakat lainnya.
Peran
serta masyarakat sangat penting dalam bisnis ini. Kita tidak sedang
mengembangkan bisnis sendirian, tetapi kita juga sedang mengembangkan
kemandirian masyarakat. Diharapkan dengan adanya bisnis ini penghasilan
masyarakat bisa meningkat serta bisa lebih produktif. Selain itu, bisnis
ini harapannya mampu mengurangi berbagai permasalahan yang berkaitan
dengan sampah.
*http://the-marketeers.com